Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) akan menggunakan 20 paket soal dalam pelaksanaan ujian
nasional (UN) tahun depan. Jumlah ini bertambah banyak daripada
pelaksanaan UN di tahun sebelumnya.
“UN berikutnya menggunakan 20 paket soal.
Saat ini masih dalam proses pematangan,” kata Kepala Badan Penelitian
dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud, Chairil Anwar Notodiputro,
saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (15/9/2012).
Chairil menjelaskan, penggunaan 20 paket
soal itu bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan kredibilitas hasil UN.
Dengan bertambah banyaknya jenis soal dalam UN, potensi tindak
kecurangan akan semakin sempit. Pasalnya, masing-masing siswa akan
mengerjakan soal berbeda karena umumnya setiap ruang ujian diisi oleh 20
peserta ujian.
Sejalan dengan itu, aturan ketat yang
diterapkan dalam UN juga dimaksudkan untuk membentuk kepercayaan
masyarakat pada proses dan hasil UN. Karena ke depannya, pemerintah
berencana mengintegrasikan hasil UN tingkat SMA sebagai tiket masuk ke
perguruan tinggi negeri.
Sebelumnya, UN menggunakan lima paket
soal. Akan tetapi, masih saja diterima laporan praktek kecurangan di
sejumlah daerah. Diduga, kecurangan itu umumnya terjadi saat distribusi
soal yang kemudian bocor dan akhirnya terjadi jual beli kunci jawaban
kepada siswa.
Untuk menekan itu, terakhir, Kemendikbud
melakukan terobosan apik dengan menyematkan kode-kode tertentu di setiap
soal. Kode-kode tersebut merupakan petunjuk di mana soal itu dicetak,
sehingga dapat mudah ditelusuri apabila kedapatan ada soal yang bocor.
Sumber : Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar